Beberapa ratus narasi pendek sukses dicetak Hamsad Rangkuti di khazanah sastra Indonesia. Melalui cerpen berjudul 'Maukah Kau Meniadakan Sisa Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu? ' yg ada di dalam buku himpunan cerpen 'Bibir dalam Pispot', nama Hamsad makin membubung.
Cerpennya demikian spektakuler serta menggugah pembaca buat menelisik narasi di baliknya. Tokoh 'Aku' yg ada dalam sesuatu kapal dalam perjalanan pulang ke tanah Minang menemukannya seseorang wanita yg pengin meloncat serta satu satu membebaskan helai kemeja yg digunakan. Termasuk juga meniadakan sisa bibir pacar dari bibirnya.
Bacalah juga : Perjalanan Paling akhir Ahli Cerpen Indonesia Hamsad Rangkuti
Narasi itu meledak, dikira bisa menjungkirbalikkan pemikiran, serta susah diperhitungkan. Sesungguhnya ada narasi apa dari cerpen spektakuler itu?
Istri Hamsad Rangkuti, Nur Windasari memaparkan cerpen itu mendapat inspirasi dari eks kekasih suaminya. Satu hari seusai cerpen itu terlepas di bursa pasaran, eks kekasih Hamsad mendatangi tempat tinggal keluarganya.
Bacalah juga : Ke Mana Pemkot Depok Telantarkan Perkara Konflik Area Hamsad Rangkuti?
" Cewek itu sungguh-sungguh ada bawa juga koper, menyebutkan pengin menumpang bermalam ke rumah. Selanjutnya tidur di kamar anak saya dengan argumen kami dapat mengawasi. Alhamdulillah, kemudian dibawa ke kantor Majalah Sastra Horison, " kata Nur disaat ada dalam rumah duka daerah Tanah Baru, Depok, Minggu (26/8/2018) .
Cerpen itu memang ceritakan terkait seseorang wanita muda yg menurut pernyataan Nur merupakan masa dulu suaminya. " Siapa sich yg tak cemburu bila suami sempat menuliskannya narasi terkait mantannya, yg lantas cerpen itu spektakuler, " ujar Nur.
Di Balik Cerpen yg Mempopulerkan Nama Hamsad RangkutiFoto : Istri Hamsad Rangkuti (Tia Agnes Astuti/detikHOT)
Simak juga: contoh cerpen singkat
Akan tetapi dia memahami cerpen ataupun kehidupan Hamsad jadi seseorang sastrawan serta cerpenis senior itu punya banyak orang. Disaat suaminya bergumul dengan banyak penulis serta berdiskusi dengan mahasiswa ataupun peminat sastra, dia mesti mengalah.
Artikel Terkait : globalisasi adalah
" Kenapa pembacanya atau bahkan juga kawan dari beberapa anak saya yg membaca cerpen Hamsad Rangkuti terus memanggilnya dengan Abang bukan Bapak. Lantaran di mata pembaca, Hamsad merupakan Bang Hamsad, yg karya-karya ceritakan perihal keseharian serta sepele temeh. Banyak orang pun mengenalnya jadi Bang Hamsad, " katanya.
No comments:
Post a Comment