Habib Bahar udah sah ditahan di Mapolda Jawa Barat pada Selasa malam (18/12/2018) .
Polda Ja-bar Kombes Pol Iksantyo Baik juga membetulkan kabar apabila Habib Bahar bin Smith udah sah ditahan di Mapolda Ja-bar gara-gara perkiraan penganiayaan di Pesantren Tajul Alawiyin di Kabupaten Bogor, Sabtu (1/12/2018) .
Sehabis penahanan Habib Bahar itu, pihak pengacara udah menyediakan surat permintaan.
Simak juga : surat keterangan pengalaman kerja
Tribunnews. com meringkas dari beragam sumber, Rabu (19/12/2018) kalau pengacara Habib Bahar bakal menyediakan surat agunan.
Lewat pengacaranya, Aziz Yabuar memberikan apabila Habib Bahar dicecar dengan 34 pertanyaan kala proses pengecekan.
Sesungguhnya Habib Bahar bin Smith udah diputuskan jadi terduga sejak awal pemanggilan pengecekan.
Sesaat pada Selasa (18/12/2018) kala pengecekan, pihak polisi langsung keluarkan surat penangkapan.
Kala dikontrol, pengacara Habib Bahar pun memaparkan apabila situasi kesehatan Bahar sangatlah baik, kooperatif, menghargai proses hukum yg ada dan sabar, tegar, serta siap terima konsekuensinya jadi publik figur.
Pihak pengacara Habib Bahar pun udah mempersiap surat permintaan buat peluang terburuk.
Baca : Respon Banyak Tokoh Politik Berkenaan Perkara Penganiayaan yg Menyeret Nama Habib Bahar bin Smith
Surat permintaan itu berwujud surat permintaan biar tak dilaksanakan penahanan, surat agunan serta memohon terhadap Polisi biar mengimbangi Clientnya dengan pihak beda yg punyai perkara yg menyerupai dengan Habib Bahar bin Smith.
Kala dikontrol Habib Bahar ditemani oleh beberapa pengacaranya serta proses pengecekan berjalan lebih dari enam jam di Gedung Dit Reskrimum Polda Ja-bar.
Artikel Terkait : surat permohonan
Habib Bahar bin Smith ditahan atas perkara perkiraan tindak pidana dengan cara berbarengan di podium mengerjakan kekerasan pada orang atau penganiayaan serta atau mengerjakan kekerasan pada anak.
Dari perkara itu, polisi udah memastikan enam orang terduga dan tiga orang berubah menjadi korban juga sekaligus pelapor. Terduga ada yg ditahan di Polres Bogor serta di Mapolda Ja-bar.
Atas tingkah lakunya, terduga udah melanggar clausal 170 KUHP serta atau clausal 351 KUHP serta atau clausal 333 KUHP serta atau clausal 80 UU tahun 35 tahun 2014 terkait pergantian atas UU No 23 tahun 2002 terkait Perlindungan Anak. Ultimatum hukuman penjara maksimum 9 tahun.
No comments:
Post a Comment