Thursday, March 21, 2019

Yuk Simak Penyebab Tingginya Polusi Udara di Jakarta

Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak mengemukakan, ada dua factor penyumbang polusi hawa di Jakarta. Pertama, dia menyebutkan banyaknya kendaraan bermotor di Jakarta bertambah bertambah tiap-tiap tahunnya hingga menambah emisi kendaraan bermotor. " Kita dapat menyaksikan ya, kendaraan pribadi roda empat maupun roda dua melampaui kemampuan Jakarta buat menampungnya. Hampir tak ada kontrol pada menambahkan  (kendaraan bermotor) . Jadi, beberapa orang tambah ringan difasilitasi memanfaatkan kendaraan pribadi, " kata Leonard kala dihubungi Kompas. com, Kamis (7/3/2019) .
Simak Juga : penyebab pencemaran udara

Factor ke dua merupakan ada pembangkit listrik tenaga uap batu bara dalam radius 100 mtr. di lebih kurang Jakarta. Bacalah juga : Jakarta Posisi Satu Kota dengan Polusi Hawa Terburuk di Asia Tenggara Leonard menyebutkan, PLTU berperan memberikan 33-36 prosen polusi hawa di Jakarta. " Greenpeace ikut menyaksikan di lebih kurang Jakarta dalam radius 100 km., ada pembangkit listrkk tenaga uap batu bara. Jadi, itu ikut memberikan dengan serius buat tingkat polusi hawa di Jakarta, " kata Leonard. Jakarta menduduki puncak lis kota sangat berpolusi di Asia Tenggara pada tahun 2018 menurut hasil studi oleh Greenpeace serta IQ AirVisual yg diterbitkan pada Selasa (5/3/2019) . Bacalah juga : Usaha Pemprov DKI Tangani Polusi Hawa di Jakarta Di sebutkan, rata-rata harian mutu hawa di Jakarta dengan sinyal PM 2. 5 pada tahun 2018 merupakan 45, 3 mikrogram per mtr. kubik hawa. Mengenai, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) udah memastikan petunjuk mutu hawa rata-rata harian 25 mikrogram per mtr. kubik hawa. " Rata-rata harian mutu hawa di Jakarta lebih tidak baik 4, 5 kali lipat dari batas aman serta batas sehat yg diputuskan oleh WHO. Angka itu ikut bertambah ketimbang tahun 2017 di mana rata-rata harian mutu hawa di Jakarta merupakan 29, 7, " kata Leonard.

No comments:

Post a Comment