Monday, February 25, 2019

Begini Keseruan 67 Peserta Ikuti Program Sertifikasi Ahli Keselamatan Kerja Batch V

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahaan Rakyat (PUPR) menyelenggarakan aktivitas Sertifikasi Pakar K3 Konstruksi Batch V dilanjut dengan Penandatanganan Pakta Prinsip K3 Konstruksi di Jakarta, Senin (18/2/2019) .

“Langkah ini berubah menjadi usaha fakta pemerintah senantiasa memperingatkan penyedia layanan terkait penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yg sesuai Standard Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, serta Keberlanjutan, "  kata Dirjen Bina Konstruksi, Syarif Burhanuddin.

Lihat Juga : arti CEO
Syarif mengatakan, metode penyelenggaraan konstruksi mesti senantiasa diperbaiki, sampai tak ada lagi kecelakaan pada project konstruksi.


Dalam melakukan semua bagian pembangunan infrastruktur, baik kala implementasi, pengoperasian, pemeliharaan, serta pembongkaraan satu bangunan konstruksi mesti selalu mementingkan faktor keselamatan.

Awal kalinya, Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahaan Rakyat udah membuat Komite Keselamatan Konstruksi serta mencanangkan Pergerakan Nasional Keselamatan Konstruksi, dan mengerjakan penandatanganan beragam prinsip di sebagian pemangku keperluan buat mementingkan keselamatan konstruksi.

Aktivitas sertifikasi batch V pakar K3 ini disertai 67 peserta. Rinciannya, 22 peserta dari Direksi Tubuh Upaya serta 45 peserta manajemen tubuh upaya.

Peserta dari manajemen tubuh upaya datang dari PT Perumnas (Persero) sejumlah 14 peserta , P. PP (Persero) tbk sejumlah 18 peserta, serta PT Waskita Karya (Persero) Tbk 16 peserta, PT Adhi Karya (Persero) 4 peserta, PT Bina Karya (Persero) 5 peserta, PT. Wijaya Karya (Persero) 6 peserta, serta PT Nindya Karya (Persero) 6 peserta.

Aktivitas ini adalah satu serangkaian sertifikasi pakar K3 Konstruksi Batch I sampai IV awal kalinya.
Simak Juga : keselamatan kerja

Syarif menjelaskan pihaknya berikan animo setinggi-tingginya terhadap BUMN Karya, penyedia layanan serta stakeholder sektor konstruksi yg ikut bertindak aktif dalam menghindar kecelakaan kerja sektor konstruksi.

“Gerakan positif ini dikehendaki bisa diimplementasikan dalam mengerjakan project pekerjaan konstruksi sampai terwujud zero accident, " ujarnya.

No comments:

Post a Comment