Thursday, May 9, 2019

Yuk Optimalkan Gerakan Literasi Sekolah Ditengah Minimnya Budaya Membaca

Dua tahun Pergerakan Literasi Nasional (GLN) , banyak pelaku literasi masih berjibaku menambah animo baca penduduk. Terdapatnya bahan bacaan yg sama dengan group usia, animo serta area adalah kendala yg belum dapat semuanya diselesaikan.
Baca Juga : apa itu CV

Kurangnya bahan bacaan diresahkan oleh banyak pelaku literasi dari 34 propinsi. Sejumlah 120 pelaku literasi bergabung di Jakarta pada Senin 8 sampai 14 April waktu depan buat ikuti arahan tekhnis dari Tubuh Peningkatan Bahasa serta Perbukuan Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan. Sebagian besar buku yg berada pada perpustakaan sekolah merupakan buku teks pelajaran yg dibeli oleh dana Pemberian Operasional Sekolah.
Simak Juga :gerakan literasi sekolah

Terus, bagaimana sampai kini progres Pergerakan Literasi Nasional yg mengarah sekolah-sekolah? Apa yg udah serta belum maksimum sampai kini? Apa kendala paling besar dalam Pergerakan Literasi Nasional? Beberapa waktu terakhir dalam pertemuan pelaku literasi dari 34 propinsi buat ikuti arahan tekhnis dari Tubuh Peningkatan Bahasa terkuak bahan bacaan minim berubah menjadi salah satunya aspek yg bikin pergerakan ini belumlah juga maksimum. Nah, bagaimana memaksimalkan GLN ditengah-tengah masih kurangnya Bahan Bacaan? Buat menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Favorite Semarang mewawancara Pelaku Pendidikan/ penggerak perpustakaan bergerak/ pelaku literasi Maman Suherman.

No comments:

Post a Comment