Tuesday, December 4, 2018

Yuk Simak Benteng Somba Opu yang Terlantar

Di selama daerah pesisir pantai di Kota Makassar, Benteng Fort Rotterdarm serta Benteng Somba Opu jadi ikon perlawanan menantang penjajahan Belanda. Benteng Fort Rotterdarm terdapat di pesisir pantai sisi utara Kota Makassar yg bersisihan dengan Pantai Losari, dan Benteng Somba Opu terdapat di sisi selatan pesisir Kota Makassar.  Tetapi, Benteng Somba Opu ini ada di lokasi Kabupaten Gowa yg bersebelahan dengan lokasi Kota Makassar. Ke dua benteng ini berubah menjadi saksi histori Makassar serta Kerajaan Gowa dalam menantang penjajahan di era dulu. Benteng Somba Opu dibuat pada awal zaman ke-16, pasnya pada tahun 1525 atas upaya Raja Gowa ke-9 Karaeng Tumaparisi’ Kallonna yg lantas dilanjut oleh Karaeng Tunipalangga Ulaweng. Pada tahun 1545, Karaeng Tunipalangga Ulaweng (Raja Gowa ke-10) memperkokoh susunan dinding benteng dengan batu padas.

Baca juga : struktur teks editorial
Pada waktu pemerintahan Tunijallo (Raja Gowa XII) , benteng mulai dipersenjatai dengan meriam-meriam berkaliber berat pada tiap-tiap pojok bastion. Benteng ini miliki luas 113. 590 mtr. persegi yg diapit di antara dua sungai, ialah Sungai Balang Baru serta Sungai Jene’berang. (Bacalah juga : Diperintah Angkat Kaki, Penyewa Kios di Benteng Willem II Ungaran Risau) Dalam sejarahnya, benteng ini sempat didukung meriam-meriam berat. Satu diantaranya tetap berada pada benteng ini, suatu meriam yg panjangnya lebih kurang 9 mtr.. Benteng ini bukan hanya berubah menjadi pusat pertahanan Kerajaan Gowa, namun pernah juga berubah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah serta pelabuhan. Banyak pedagang baik dari daerah beda seperti Bugis-Makassar, Melayu, Asia serta bahkan juga Eropa mengerjakan perdagangan di sini. Peninggalan histori sebagai saksi bisu pada era dulu ini lantas tetap kerap disinggahi oleh wisatawan lokal atau mancanegara sewaktu saat ini. Dalam daerah Benteng Somba Opu, ada banyak cagar budaya berwujud rumah-rumah rutinitas beragam suku di Sulawesi Selatan serta Sulawesi Barat. Tidak cuman rumah-rumah rutinitas, dalam daerah Benteng Somba Opu ini pun ada sejumlah museum sebagai tempat untuk menyimpan beberapa benda bersejarah, termasuk juga meriam besar yg panjangnya lebih kurang 9 mtr. pun disimpan serta dilestarikan di museum itu. Tiap-tiap hari, Benteng Somba Opu ramai disinggahi banyak pelancong atau beberapa ratus mahasiswa yg mengerjakan beragam aktivitas organisasi kemahasiswaan. Banyak mahasiswa ini lantas mengerjakan beragam aktivitas kemahasiswaan di rumah-rumah rutinitas serta bahkan juga hingga bermalam beberapa saat. Bacalah juga : Selamat Ada di Arg-e Bam, Benteng Kuno yg Bangun dari Tanah) Buat hingga ke Benteng Somba Opu, pengunjung mesti melalui jembatan besi yg panjang yg melintang diatas Sungai Jene'berang. Sehabis melalui jembatan besi yang bisa dilalui dua arus kendaraan roda empat ini, pengunjung bakal dapatkan arahan arah ketujuan Benteng Somba Opu. Ditengah perjalanan, petugas Benteng Somba Opu bakal memohon retribusi sebesar Rp 3. 000 per pelancong. Tetapi, sebelum itu, pengunjung bakal menjumpai suatu tempat permandian serta kebun binatang bernama Gowa Discovery Park yg dikelolah oleh pihak swasta. Gowa Discovery Park ini udah berdiri lebih kurang 6 tahunan sehabis diserahkan area pengurusannya oleh Pemerintah Propinsi Sulsel yg Gubernurnya, Syahrul Yasin Limpo. Pembuatan Gowa Discovery Park ini pernah menyebabkan masalah pada warga Makassar serta Gowa menantang Pemerintah Propinsi Sulsel serta Pemerintah Kabupaten Gowa. Penduduk menantang pemerintahan 'Dinasti Yasin Limpo' yg pada kala itu Gubernur dijabat oleh Syahrul Yasin Limpo serta Bupati Gowa dijabat oleh Ichsan Yasin Limpo serta kalah hingga pembangunan Gowa Discovery Park diatur oleh pihak swasta. Disaat masuk daerah Benteng Somba Opu, jalanan terbuat dari batako kelihatan mulai rusak serta bahkan juga ada yg berkubang.

Artikel Terkait : struktur teks cerita sejarah
Tidak hanya itu, ada sejumlah rumah rutinitas sebagai cagar budaya mulai rusak dikonsumsi umur tak kurang memperoleh perhatian. Walaupun perawatan serta pemeliharaan dibawah pemerintah, ada pun pungutan-pungutan retribusi atau sewa rumah rutinitas buat dimanfaatkan beragam aktivitas. Tetapi, situasi Benteng Somba Opu serta rumah rutinitas yg tak memperoleh perhatian serta perawatan. Benteng Somba Opu adalah muka buat mengetahui kembali histori yg ada. Namun, penghargaan pada saksi histori ini berkesan terlewati yg terkikis oleh perubahan era.

No comments:

Post a Comment