Thursday, January 10, 2019

Jangan Lewatkan Kampung Kaligrafi di Bondowoso Sajikan Seni Kontemporer

Kampung Kaligrafi di Bondowoso, pasnya di Desa Penanggungan, RT/4 RW/2 Kecamatan Maesan memberikan seni kaligrafi kontemporer.
Baca Juga : kaligrafi ayat kursi

Kampung itu dipenuhinya dengan lukisan ayat-ayat suci Al Quran, yg sebagian besar bahannya kayu. Mulai surat pendek, kalimat tauhid, sampai ayat yg lumayan panjang seperti ayat kursi.

TIMES-Indonesia-Kampung-Kaligrafi-di-Bondowoso-2. jpg

Monitor TIMES Indonesia (timesindonesia. co. id) , kampung yg dulunya kumuh itu, saat ini berubah menjadi indah, dengan karya seni kaligrafi tiga dimemsi, di berapa pojok. Bahkan juga, di pintu masuk, pengunjung dihidangkan bacaan basmalah.

Di kampung itu, ikut ada suatu taman bunga kecil, yg dipagar dengan seni tulisan arab itu. Hingga tempat tongkronganpun ikut gak terlepas dari pernak-pernik kaligrafi. Gak ayal, panorama itu berubah menjadi sangatlah indah, serta mempunyai nuansa religi.

TIMES-Indonesia-Kampung-Kaligrafi-di-Bondowoso-3. jpg

Kampug itu, digagas oleh seseorang seniman kaligrafi, Achmad Zubairi, penduduk asli Penanggungan. Dia libatkan warga ditempat.

Terhadap TIMES Indonesia (timesindonesia. co. id) , Zubairi mangatakan, kalau sebelumnya dia bermaksud membagun kerukunan serta ekonomi penduduk lebih kurang, dengan mengajaknya menjalani dunia kaligrafi. Tetapi selanjutnya, muncul inspirasi buat membuat Kampung Kaligrafi.

TIMES-Indonesia-Kampung-Kaligrafi-di-Bondowoso-4. jpg

Dia sendiri, udah sejak mulai tahun1998 menjalani seni itu, dengan kerja dalam sesuatu galeri, di Yogyakarta. Tetapi lantas dia menekuni upaya sendiri, lebih kurang 1 tahun waktu lalu.

Dalam mebuat karyanya, wadah yg ia pakai merupakan bahan sisa, seperti potongan kayu sisa furnitur, sisa rumah tua, kertas, sandal tak terpakai, sampai kacang.

TIMES-Indonesia-Kampung-Kaligrafi-di-Bondowoso-5. jpg

“Di sini ada sisa furnitur, dahulu dibikin kayu bakar, dibuang. Ikut kayu sisa bangunan tua yg dikonsumsi rayap, ” ujarnya.

Kayu-kayu itu, ujarnya, rata-rata dapatkan dari warga. Ditambah lagi, memang pembenahan kampung itu, adalah murni hasil swadaya.

“Karya ini murni, hasil karya saya sendiri, tiada lihat di google, atau lihat di pedoman khattot. Tiap-tiap karya pastinya tidak sama, ini kaligrafi kontemporer, tiada berpatokan pada buku pedoman, ” katanya.

TIMES-Indonesia-Kampung-Kaligrafi-di-Bondowoso-6. jpg

Tidak cuman jadikan hiasan di kampungnya, karya-karya Zubairi pula banyak yg dipasarkan ke beragam daerah. Mulai Yogyakarta, Semarang sampai ke Batam, serta beragam daerah beda.

Sesaat kira-kira harga, mulai yg sangat kecil harga Rp 5. 000, sampai Rp 6. 000. 000. Terkait ukuran, bahan serta kerumitannya. Dari upayanya itu, dia sudah mempekerjakan empat orang.

TIMES-Indonesia-Kampung-Kaligrafi-di-Bondowoso-7. jpg

Di kampung itu, dia ikut menghadirkan pelatihan kaligrafi gratis tiap-tiap Jumat hingga Minggu, terhadap anak-anak. Arahnya biar mereka punyai keterampilan, hingga ada generasi yg menyambung.

Kampung Kaligrafi di Bondowoso itu, tetap termasuk 40 prosen, lantaran tetap diakukan perbaikan-perbaikan, termasuk juga menaikkan karya kaligrafi kontemporer. Tetapi pengunjung udah mulai banyak yang datang, utk sekedar berswafoto. Dalam kurun waktu dekat, bakal dilauching jadi kampung wisata.
Sumber : Blog Islam

1 comment: