Friday, June 14, 2019

Beginilah Evaluasi Belajar Teori Behavioristik Dan HumanistiK

Kekurangan Serta Kelebihan Teori Belajar Behavioristik Serta HumanistiK
Pada dunia pendidikan ada macam-macam teori belajar yg kerapkali dipraktekkan oleh seseorang guru disaat tengah berikan suatu materi dalam kelas. Namun, kerapkali berlangsung peserta didik tak ikuti proses evaluasi secara baik. Perihal itu sebabkan mereka tak dapat terima materi yg diungkapkan guru dengan cara maksimum.
Baca Juga : contoh media pembelajaran

Pada prinsipnya peserta didik cuma butuh proses evaluasi yg menyenagkan biar mereka tak jenuh dalam kelas. Hal semacam itu berlangsung lantaran dalam aplikasi teori belajar, seseorang guru belum bisa menempatkan teori evaluasi dengan cara baik. Selayaknya guru mesti mendalami lebih dahulu terkait kekurangan serta kelebihan teori evaluasi itu. Supaya bisa meminimalisir kekurangan serta mengoptimalkan kelebihan dari teori-teori evaluasi, satu diantaranya yaitu teori belajar behavioristik serta humanistik. Karena itu proses evaluasi bakal berjalan dengan cara maksimum.

Penjelasan Teori Belajar Behavioristik serta Humanistik
Sebelum paham kekurangan serta kelebihan teori behavioristik serta teori humanistik semestinya mesti paham penjelasan teori itu. Teori belajar behavioristik yaitu pergantian prilaku jadi hasil pengalaman belajar dari ada hubungan di antara stimulus serta tanggapan. Dan teori belajar humanistik yaitu satu usaha guru dalam mendukung peserta didik buat meningkatkan serta mengakibatkan potensi-potensi yg dipunyai peserta didik.

Kekurangan Serta Kekurangan Teori Behavioristik
Kekurangan
Evaluasi siswa yg berpusat pada guru (teacher centered learning) , punya sifat meanistik, serta cuma mengarah dalam hasil yg dicermati serta diukur.
Murid cuma dengerin dengan tertata keterangan guru serta menghafalkan apa yg didengar serta di pandang jadi trik belajar yg efisien.
Siswa ( tori skinner ) baik hukuman verbal ataupun fisik seperti kata – kata kasar , ejekan , jeweran yg malahan menyebabkan tidak baik pada siswa.
Tak bisa menyampaikan keadaan belajar yg kompleks, dikarenakan banyak variabel atau perihal yg berhubungan dengan pendidikan serta atau belajar yg tidak bisa di ubah berubah menjadi sekadar interaksi stimulus serta tanggapan.
Tak bisa menyampaikan alasan-alasan yg mengacaukan interaksi di antara stimulus serta tanggapan ini serta tidak bisa menjawab perihal yg sebabkan berlangsungnya penyalahgunaan di antara stimulus yg dikasihkan dengan responnya.
Kelebihan
Sangatlah sesuai buat mendapat kapabilitas yg butuh praktik serta pembiasaan yang memiliki kandungan beberapa unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, serta ketahanan.
Bisa mengarahkan siswa buat memikir linier, konvergen, tak kreatif serta tak produktif.
bawa siswa ketujuan atau capai tujuan spesifik, sampai membuat peserta didik buat dapat bebas berkreasi serta berimajinasi.
Kekurangan Serta Kelebihan Teori Belajar Humanistik
Kekurangan
Punya sifat pribadi, proses belajar akan tidak sukses apabila tak ada motivasi serta lingkungan yg beri dukungan, sukar dipraktekkan dalam skema yg lebih praktis.



Peserta didik kesukaran dalam mengetahui diri serta potensi-potensi yg terdapat pada diri mereka.
Teori humanistik tak dapat di-test dengan ringan serta banyak rencana dalam psikologi humanistik.
Kelebihan
Punya sifat pembentukan kepribadian, hati nurani, pergantian sikap, diagnosis terhadapfenomenasocial. Siswa terasa puas, berinisiatif dalam belajar. Guru terima siswa apa yang ada, mendalami jalan pemikiran siswa.
Artikel Terkait : teori belajar behavioristic

Siswa d ituntut buat mengusahakan biar semakin lama bisa capai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya serta miliki efek yg subtansial pada pengetahuan psikologi danbudaya digemari banyak orang.
senantiasa mendahulukan bakal perihal yg mempunyai nuansa demokratis, partisipatif-dialogis serta humanis.
Kondisi evaluasi yg sama sama menjunjung, ada kebebasan berasumsi, kebebasan mengatakan inspirasi.
Seterlibatan peserta didik dalam pelbagai kesibukan di sekolah, serta lebih-lebih adalahkemampuan hidup berbarengan (komunal-bermasyarakat) di antara peserta didik yg tentunyamempunyai pandangan yg berlainan.
Ringkasan

Menurut ulasan yg udah tepapar diatas, bisa diartikan dalam kalimat yg lebih simple. Kalau penjelasan teori behavioristik yaitu siswa bakal terima suatu stimulus buat mengakibatkan inspirasi yg udah ada di dalam memorynya. Serta teori belajar humanistik yaitu siswa dikasihkan satu soal serta dituntut buat mengakibatkan gagasan atau pemecahan dari soal itu. Semasing teori miliki kekurangan serta kelebihan, jadi berubah menjadi seseorang guru mesti dapat mendalami kekurangan serta kelebihan itu. Biar dalam aplikasinya seseorang guru bisa bikin proses evaluasi berubah menjadi maksimum.

Penilaian di kelas oleh guru harusnya disasarkan pada empat maksud selanjutnya :
Pelacakan (keep trek) , yg ditelusuri biar proses belajar siswa terus searah dengan ide. Guru menghimpun kabar selama semester serta tahun ajaran lewat beraneka macam penilaian kelas buat mendapat deskripsi terkait perolehan kompetensi oleh siswa.
Periksa, ialah buat periksa adakah kekurangan yg di alami oleh siswa dalam proses evaluasi. Lewat penilaian kelas,  baik guru resmi ataupun informal periksa kompetensi apa yg udah serta belum dikuasai oleh siswa.
Mencari (cari tahu) , ialah menemukannya serta menemukannya perihal yg sebabkan kekurangan serta kekeliruan dalam proses evaluasi. Guru mesti selalu menelaah serta menggambarkan hasil penilaian kelas serta cari perihal yg sebabkan proses belajar tak kerja dengan cara efisien.
Mengaitkan, yg mengaitkan apa siswa udah kuasai semua kompetensi yg udah diputuskan dalam kurikulum atau mungkin tidak. Kesimpulannya begitu penting untuk guru terpenting disaat guru diperintah buat menyampaikan hasil perubahan anak terhadap orang-tua, sekolah, atau faksi lain.

No comments:

Post a Comment