Wednesday, June 19, 2019

Ini Dia Penyebab Tanah Bergerak di Purworejo

Pertanda tanah bergerak berlangsung di sebagian kecamatan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Buat menelaah yang menimbulkan serta penanganannya, team dari Pusat Vulkanologi serta Mitigasi Petaka Geologi (PVMBG) Bandung, Jawa Barat, terjun ke lapangan.

Siklon tropis Cempaka dalam akhir November lalu udah menimbulkan pelbagai petaka termasuk juga tanah bergerak. Beberapa ratus rumah di 13 desa dalam 5 kecamatan di Purworejo terancam rusak gara-gara pertanda itu.
Simak Juga : struktur teks eksplanasi

Buat paham serta menelaah dampak retakan tanah, BPBD Purworejo menghadirkan team pakar pengkaji tanah retak dari Pusat Vulkanologi serta Mitigasi Petaka Geologi (PVMBG) . Team yg terdiri dalam 4 orang itu langsung terjun ke lokasi yg terpengaruh tanah bergerak.

Ketua team PVMBG, Anas Lutfi (59) , disaat dijumpai detikcom kala melaksanakan analisa di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing mengemukakan kalau yang menimbulkan berlangsungnya tanah retak serta bergerak yaitu curah hujan yg tinggi. Tidak hanya itu, susunan batuan dalam tanah pun berubah menjadi aspek lain yang menimbulkan tanah bergerak.

" Yang menimbulkan pertama memang aspek keairan yg dikasih curah hujan tinggi, lalu aspek batuan. Jadi ini ada 2 komposisi batuan yg dikatakan komposisi jonggrangan. Jadi di bawahnya ada susunan batu lunak ada batu pasir, batu lempung, nah tersebut sesungguhnya yg membuat tanah ringan bergerak, " papar Anas, Senin (11/12/2017) .

Team dari PVMBG Bandung menelaah tanah bergerak di Purworejo. Team dari PVMBG Bandung menelaah tanah bergerak di Purworejo. Poto : Rinto Heksantoro/detikcom

Anas menyambung kalau model pergerakan tanah itu yaitu model rayapan. Walaupun lambat, akan tetapi susunan tanah senantiasa bergerak sampai sebabkan tanah retak serta rumah penduduk turut rusak.

" Ragamnya rayapan, jadi bergeraknya pelan-pelan namun pastinya bergerak terus ia, selanjutnya bawa batuan gamping di atasnya serta rumah-rumah yg berada pada atasnya sini turut bergerak, " ujarnya.

Team dari PVMBG Bandung menelaah tanah bergerak di Purworejo. Team dari PVMBG Bandung menelaah tanah bergerak di Purworejo. Poto : Rinto Heksantoro/detikcom

Kepala Desa Donorejo, Suparman (50) memberi tambahan kalau moment tanah bergerak awal mulanya sempat berlangsung pada tahun 2014 waktu lalu. Akan tetapi, retakan tanah kala itu tidaklah terlalu kritis serta tak menyebabkan kerusakan rumah penduduk.
Artikel Terkait : contoh teks eksplanasi singkat

Hujan diperhitungkan tetap akan turun sampai Januari 2018. Penduduk diimbau terus waspada serta hati-hati, terpenting yg ada di wilayah retakan tanah bergerak atau wilayah riskan petaka yang lain.

" Dahulu sempat peristiwa tanah bergerak lebih kurang tahun 2014, akan tetapi tak kritis begini tidaklah sampai menyebabkan kerusakan rumah. Bila yg saat ini kan lebih kritis, " ujar Suparman.

No comments:

Post a Comment